Tersirat Duka
Di Kopi Manis
Hari sudah mulai pagi kokokan suara ayam suda
terdengar disudut perkampungan yang terpencila agk jauh dari penduduk yang
lain, tinggal seorang kelurga yang harmonis yaitu keluarga Pak Rohim.
Pag itu Pak Rohim sebagai kepala keluaraga sudah
bagun dari tidur dan siap-siap untuk solat subuh, diapun membangunkan
anaknya untuk mengajak solat subuh
berjam’ah, terlihat gembira nampak dari wajah iistrinya atas kekompakan suami
dan anaknya. Ibu esih sebagai istri pak rohim yang selau bangun ketika suaminya
bangun dan siap-siap untuk menyiapkan sarpan untuk sumi dan anaknya. Pak Rohim
dengan santai didepan televise meliaht acara berita pagi sambil menikmati kopi kupu-kupu panas
ditemani pisng goreng. Dengan memperhatikan televise pak rohim teringat pada
sepuluh tahun yang silam.hari ituh di pagi hri terdengar dari sudut belakang televisi terdengar suara HP
berbunyi, anak pk rohim pun bergegas untuk meghampiri HP yang bunyi kemudian
dia dengn tenang mengambil HP dan menerima panggilan, akan tetapi tiba-tiba dia
terkejut dengan wajah yang tegang dan kemerah-merahan dengan suara terbata-bata
dia memanggil pak rohim yang sdang menikmati kopi dan spiring pisang goring
yang sudh diseiaka ibu esih meyaut panggilan anaknya, “ ada pamir telepon dari
sipa ?” siamir menjawab “ dari Rumah sakit !“ pak rohim pun bangun dari tempat
duduknya kemudian menghampri siamir dan mengaabil HP dari anknya, “ Apa anak
saya meninggal, pasti dokter bohong?”, jawab dokter dengan suara tenang “ saya
tidak bohong semua itu benar bahwa ana bapak sudah meninggal “ . mndengar
informs trebut badan pak rohimpun tersa lemas dan melepaskan teleon
“Astagfirulla, ya umi ..” Pak rohim terbangun oleh suara ibu esih yang
memanggil dari belakang , air kopi pun Pak rohimpu menum yang sudah dingin
karna bayngan masa lalu, tidak lama Pk Rohimpun bergegas tuk menghapiri
istrinya.
No comments:
Post a Comment