Friday, June 14, 2013


Tersirat Duka Di  Kopi Manis
Hari sudah mulai pagi kokokan suara ayam suda terdengar disudut perkampungan yang terpencila agk jauh dari penduduk yang lain, tinggal seorang kelurga yang harmonis yaitu keluarga Pak Rohim.
Pag itu Pak Rohim sebagai kepala keluaraga sudah bagun dari tidur dan siap-siap untuk solat subuh, diapun membangunkan anaknya  untuk mengajak solat subuh berjam’ah, terlihat gembira nampak dari wajah iistrinya atas kekompakan suami dan anaknya. Ibu esih sebagai istri pak rohim yang selau bangun ketika suaminya bangun dan siap-siap untuk menyiapkan sarpan untuk sumi dan anaknya. Pak Rohim dengan santai didepan televise meliaht acara berita  pagi sambil menikmati kopi kupu-kupu panas ditemani pisng goreng. Dengan memperhatikan televise pak rohim teringat pada sepuluh tahun yang silam.hari ituh di pagi hri terdengar dari sudut  belakang televisi terdengar suara HP berbunyi, anak pk rohim pun bergegas untuk meghampiri HP yang bunyi kemudian dia dengn tenang mengambil HP dan menerima panggilan, akan tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan wajah yang tegang dan kemerah-merahan dengan suara terbata-bata dia memanggil pak rohim yang sdang menikmati kopi dan spiring pisang goring yang sudh diseiaka ibu esih meyaut panggilan anaknya, “ ada pamir telepon dari sipa ?” siamir menjawab “ dari Rumah sakit !“ pak rohim pun bangun dari tempat duduknya kemudian menghampri siamir dan mengaabil HP dari anknya, “ Apa anak saya meninggal, pasti dokter bohong?”, jawab dokter dengan suara tenang “ saya tidak bohong semua itu benar bahwa ana bapak sudah meninggal “ . mndengar informs trebut badan pak rohimpun tersa lemas dan melepaskan teleon
“Astagfirulla, ya umi ..” Pak rohim terbangun oleh suara ibu esih yang memanggil dari belakang , air kopi pun Pak rohimpu menum yang sudah dingin karna bayngan masa lalu, tidak lama Pk Rohimpun bergegas tuk menghapiri istrinya.

No comments:

Post a Comment